Teman, apakah kalian termasuk orang yang suka menunda pekerjaan kalian? Apakah kalian orang yang suka meletakkan segala benda milik kalian di sembarang tempat? Suka bersantai hingga lupa waktu? Atau bahkan kalian orang yang suka menyepelekan tugas atau kewajiban kalian? hmm, mungkin kalian salah satu dari jenis orang yang saya sebut tadi, tapi jangan bilang kalau kalian termasuk semua jenis tersebut ya?!! BAHAYA. hehe.



Pagi ini saya akan membahas tentang indisipliner diri (wuihh tinggi banget), atau yang kita sebut dengan kemalasan diri. Mungkin kita semua pernah atau bahkan sering melakukan kemalasan-kemalasan kecil yang biasa dianggap sepele. Namun ingatkah kita dengan pepatah "sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit"? Nah, dapat kita simpulkan bahwa jika kita yang tadinya adalah pribadi yang sangat disiplin, semua agenda kegiatan dan kesibukan serta tugas-tugas dapat tertata rapi, mencoba untuk sedikit saja kemalasan maka sebentar merasa aman kita pasti akan melakukannya lagi. Dan begitu seterusnya hingga menjadi kebiasaan. Dan kebiasaan inilah yang membentuk sifat malas dalam diri kita.

Tidak ada di dunia orang yang sukses akan mendapatkan keberhasilan secara terus-menerus. Mereka pasti juga pernah merasakan kegagalan. Mungkin salah satu penyebabnya adalah malas. Nah, di sinilah tingkat kejeniusan dan keseriusan orang-orang tersebut, bahwa saat mereka mengalami kegagalan, mereka berevaluasi diri. Dan didapati ternyata penyebab utama kegagalannya adalah kemalasannya sendiri. seketika dia akan bangkit dengan memulai dari nol untuk memperbaiki diri untuk membangun dirinya yang dulu yang disiplin. Dan KITA, apakah kita seperti itu? apakah setelah kita merasa gagal dalam suatu hal karena penyebabnya adalah kemalasan, kita akan bangkit untuk membenahinya? BELUM TENTU. Di sinilah letak keriusan dan kesungguhan niat kita terhadap sesuatu diuji. Jika memang sungguh-sungguh, kenapa tidak bangkit melawan diri sendiri dari SEKARANG? Lakukan.

Memang sangatlah sulit dan tidak mudah untuk membangun dan memperbaiki sifat yang kurang baik dari dalam diri kita. Namun, kita bisa introspeksi diri kan? Ingat-ingat saat kita dulu pernah melakukan rutinitas yang sangat tertata, memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan melakukan kegiatan yang berguna. Semua orang bisa disiplin. Toh kita semua terlahir di bumi ini dengan keadaan suci kan? Layaknya kertas putih bersih. Tergantung, saat kita tumbuh dan berkembang, bagaimana misalkan kita hidup di lingkungan tertentu yang belum sepenuhnya baik. Tapi kita punya nilai kan, kita mampu melnilai mana yang baik dan mana yang buruk. namun, kemana nilai itu saat kita berada pada posisi yang memudahkan kita untuk jatuh? Maka beruntunglah bagi teman-teman yang telah dan sedang bertumbuh dan berkembang di lingkungan yang baik dan membaikkan kalian. Bersyukurlah. Bercerminlah!

Kemalasan, BUKAN teman yang baik!

Teman, apakah kalian termasuk orang yang suka menunda pekerjaan kalian? Apakah kalian orang yang suka meletakkan segala benda milik kalian di sembarang tempat? Suka bersantai hingga lupa waktu? Atau bahkan kalian orang yang suka menyepelekan tugas atau kewajiban kalian? hmm, mungkin kalian salah satu dari jenis orang yang saya sebut tadi, tapi jangan bilang kalau kalian termasuk semua jenis tersebut ya?!! BAHAYA. hehe.



Pagi ini saya akan membahas tentang indisipliner diri (wuihh tinggi banget), atau yang kita sebut dengan kemalasan diri. Mungkin kita semua pernah atau bahkan sering melakukan kemalasan-kemalasan kecil yang biasa dianggap sepele. Namun ingatkah kita dengan pepatah "sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit"? Nah, dapat kita simpulkan bahwa jika kita yang tadinya adalah pribadi yang sangat disiplin, semua agenda kegiatan dan kesibukan serta tugas-tugas dapat tertata rapi, mencoba untuk sedikit saja kemalasan maka sebentar merasa aman kita pasti akan melakukannya lagi. Dan begitu seterusnya hingga menjadi kebiasaan. Dan kebiasaan inilah yang membentuk sifat malas dalam diri kita.

Tidak ada di dunia orang yang sukses akan mendapatkan keberhasilan secara terus-menerus. Mereka pasti juga pernah merasakan kegagalan. Mungkin salah satu penyebabnya adalah malas. Nah, di sinilah tingkat kejeniusan dan keseriusan orang-orang tersebut, bahwa saat mereka mengalami kegagalan, mereka berevaluasi diri. Dan didapati ternyata penyebab utama kegagalannya adalah kemalasannya sendiri. seketika dia akan bangkit dengan memulai dari nol untuk memperbaiki diri untuk membangun dirinya yang dulu yang disiplin. Dan KITA, apakah kita seperti itu? apakah setelah kita merasa gagal dalam suatu hal karena penyebabnya adalah kemalasan, kita akan bangkit untuk membenahinya? BELUM TENTU. Di sinilah letak keriusan dan kesungguhan niat kita terhadap sesuatu diuji. Jika memang sungguh-sungguh, kenapa tidak bangkit melawan diri sendiri dari SEKARANG? Lakukan.

Memang sangatlah sulit dan tidak mudah untuk membangun dan memperbaiki sifat yang kurang baik dari dalam diri kita. Namun, kita bisa introspeksi diri kan? Ingat-ingat saat kita dulu pernah melakukan rutinitas yang sangat tertata, memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan melakukan kegiatan yang berguna. Semua orang bisa disiplin. Toh kita semua terlahir di bumi ini dengan keadaan suci kan? Layaknya kertas putih bersih. Tergantung, saat kita tumbuh dan berkembang, bagaimana misalkan kita hidup di lingkungan tertentu yang belum sepenuhnya baik. Tapi kita punya nilai kan, kita mampu melnilai mana yang baik dan mana yang buruk. namun, kemana nilai itu saat kita berada pada posisi yang memudahkan kita untuk jatuh? Maka beruntunglah bagi teman-teman yang telah dan sedang bertumbuh dan berkembang di lingkungan yang baik dan membaikkan kalian. Bersyukurlah. Bercerminlah!

Advertisement

No comments